Pengantar

Ketika berurusan dengan JavaScript, seringkali kita dihadapkan pada situasi di mana kita perlu menangani berbagai peristiwa seperti menggulir, mengubah ukuran layar, atau bahkan mengetik. Dua teknik umum yang digunakan untuk mengelola peristiwa ini adalah debouncing dan throttling. Dalam artikel ini, kita akan membahas perbedaan antara keduanya beserta contoh-contoh penerapannya dalam JavaScript.

Debouncing vs Throttling

Pertama-tama, mari kita mencoba memahami kasus penggunaan dari kedua teknik ini sebelum melangkah lebih jauh ke contoh-contoh dunia nyata.

Kasus Penggunaan:

  • Debouncing: Teknik debouncing digunakan ketika kita ingin menunda eksekusi sebuah fungsi hingga pengguna berhenti berinteraksi dengan sebuah elemen. Hal ini sangat berguna dalam situasi seperti saran pelengkapan otomatis atau pencarian real-time.
  • Throttling: Sementara itu, teknik throttling berguna ketika kita ingin membatasi kecepatan pemanggilan sebuah fungsi. Ini sangat ideal dalam menangani peristiwa seperti menggulir, mengubah ukuran layar, atau gerakan mouse.

Contoh

Untuk lebih memahami konsep ini, mari kita lihat sebuah contoh dalam kehidupan nyata. Misalkan kita memiliki sebuah input teks dan kita ingin menunda eksekusi fungsi selama 1 detik:

  • Dalam debouncing, fungsi akan dieksekusi setelah 1 detik ketika pengguna berhenti mengetik. Ini berarti bahwa jika pengguna terus mengetik dalam waktu 1 detik, eksekusi fungsi akan ditunda hingga ada jeda 1 detik dalam pengetikan. Eksekusi ini hanya terjadi sekali.

  • Sementara dalam throttling, fungsi akan dieksekusi secara berkala setiap 1 detik jika pengguna terus memicu acara. Ini memungkinkan fungsi dieksekusi secara berkala (misalnya, setiap 1 detik), selama pengguna terus memicu kejadian. Hal ini membatasi frekuensi pemanggilan fungsi, memastikan fungsi tidak dieksekusi terlalu sering, meskipun event tetap sering dipicu.

Contoh Aplikasi Debouncing dan Throttling

Untuk melihat kedua teknik ini dalam aksi, Anda dapat mencoba demo berikut:

  • Buka konsol, lalu terus tekan tombol dan amati perilakunya.
  • Jika Anda terus mengklik "Debounce" tanpa jeda, Anda akan melihat bahwa event tidak akan ditembakkan sampai Anda berhenti mengetik.

  • Sedangkan jika Anda terus mengklik "Throttle" tanpa jeda, Anda akan melihat bahwa event akan tetap ditembakkan dengan interval 1 detik.

Jika aplikasi ini tidak berfungsi di masa mendatang, buka stackblitz, tempelkan kode yang disediakan di bawah ini dan amati.

KODE

HTML : 



TYPESCRIPT :


Kesimpulan

Debouncing dan throttling adalah teknik yang sangat penting ketika bekerja dengan event JavaScript. Keduanya membantu mengoptimalkan kinerja dan memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik dengan mengontrol frekuensi eksekusi fungsi. Memahami perbedaan antara kedua metode ini dan memilih metode yang tepat untuk kasus penggunaan spesifik Anda sangat penting untuk membangun aplikasi web yang efisien dan responsif.

Dengan memahami perbedaan antara debouncing dan throttling serta bagaimana mengimplementasikannya dalam JavaScript, Anda dapat mengoptimalkan pengalaman pengguna dalam berbagai skenario pengembangan aplikasi web.