PANDUAN UNTUK PROPERTI LOGIKA CSS

 

Properti logika CSS memberikan solusi yang kuat bagi para pengembang web untuk membuat tata letak yang fleksibel dan mudah dipelihara yang memenuhi berbagai bahasa dan arah penulisan. Masa-masa awal internet sangat berfokus pada pengunggahan dan berbagi dokumen, sehingga para pengembang biasanya hanya berpikir dalam hal kiri dan kanan, atas dan bawah.

Properti logika menawarkan pendekatan alternatif. Dengan menggunakan nilai logika, bukan nilai fisik -, pengembang dapat membuat tata letak halaman web yang beradaptasi dengan arah konten, yang sangat penting untuk situs web multi-arah. Penggunaan properti logika CSS menghasilkan pengalaman pengguna yang lebih baik, menjadikannya alat penting untuk pengembangan web modern.

Artikel ini akan mempelajari dunia properti logika CSS, mendiskusikan karakteristik unik mereka dibandingkan dengan properti fisik, dan mengeksplorasi bagaimana mereka dapat diintegrasikan dengan mulus ke dalam proyek-proyek yang ada.


Apa Yang Dimaksud Dengan Properti  Fisik CSS (CSS Physical)?

Properti fisik CSS adalah cara tradisional untuk mendefinisikan gaya dalam CSS. Properti ini didasarkan pada properti fisik elemen, seperti lebar (width), tinggi (height), dan posisi (position). Beberapa contoh properti fisik CSS adalah: padding-top, margin-left, dan border-right.

Properti fisik sering disebut sebagai properti "directional" karena didefinisikan berdasarkan arah penulisan default elemen. Properti fisik CSS berfungsi dengan baik untuk bahasa yang dibaca dari kiri ke kanan, seperti sebagian besar bahasa Barat, namun dapat menjadi tantangan bagi mereka yang membaca dari kanan ke kiri atau menggunakan model arah lain.

Tantangan ini terutama berlaku untuk bahasa multi-arah seperti bahasa Arab, Ibrani, dan Mongolia, yang memerlukan aturan tata letak yang berbeda. Misalnya, teks dibaca dari kanan ke kiri dalam bahasa Arab, yang berarti properti padding, margin, dan batas harus disesuaikan. Demikian pula, teks ditulis secara vertikal dalam bahasa Mongolia, yang berarti properti fisik harus dimodifikasi untuk mengakomodasi tata letak ini.

Di masa lalu, para pengembang mengandalkan solusi dan peretasan yang tidak praktis untuk memastikan desain web mereka ditampilkan dengan benar dalam bahasa multi-arah. Namun, dengan munculnya properti logika CSS, sekarang dimungkinkan untuk mendesain tata letak yang lebih fleksibel dan responsif, terlepas dari arah bahasa yang dibaca.


Apa yang dimaksud dengan properti logika CSS?

Properti logika CSS menentukan tata letak dan gaya elemen halaman web menggunakan nilai arah, atau logika, dan bukan nilai fisik. Hal ini memungkinkan pengembang web untuk membuat tata letak dalam kaitannya dengan mode penulisan dokumen yang lebih fleksibel dan lebih mudah dikelola, terutama untuk situs web yang mendukung berbagai bahasa dan arah penulisan.

Sebagai contoh, alih-alih menggunakan properti fisik seperti margin-left dan margin-right untuk memposisikan elemen pada halaman, pengembang dapat menggunakan properti logika seperti margin-inline-start dan margin-inline-end untuk memposisikan elemen berdasarkan arah teks.

Memahami properti fisik CSS relatif mudah karena itulah yang biasa kita gunakan. Properti logika CSS bisa jadi sedikit lebih sulit untuk dipahami pada awalnya. Izinkan saya untuk menjabarkannya lebih lanjut untuk Anda.


Membuat tata letak web dalam kaitannya dengan mode penulisan

Properti logika CSS menentukan tata letak dan gaya elemen halaman web menggunakan nilai arah atau logika, bukan nilai fisik. Nilai arah merujuk pada titik awal dan akhir dari arah blok teks, sedangkan nilai logika merujuk pada perkembangan alami konten.

Dalam mode penulisan dari kiri ke kanan, seperti bahasa Inggris, titik awal adalah sisi kiri dan titik akhir adalah sisi kanan. Dalam mode penulisan dari kanan ke kiri, seperti bahasa Arab, titik awal adalah sisi kanan dan titik akhir adalah sisi kiri.

Mode penulisan mengacu pada orientasi teks pada halaman web. Ini termasuk mode penulisan horizontal seperti kiri-ke-kanan (digunakan untuk bahasa seperti Inggris, Prancis, dan Spanyol), kanan-ke-kiri (digunakan untuk bahasa seperti Arab, Ibrani, dan Persia), dan mode penulisan vertikal seperti dari atas-ke-bawah (digunakan untuk bahasa seperti Cina, Jepang, dan Korea) dan dari bawah-ke-atas (digunakan untuk bahasa seperti Mongolia).

Situs web yang mendukung berbagai bahasa dan arah penulisan sering kali perlu menyesuaikan tata letaknya berdasarkan mode penulisan konten. Dengan menggunakan properti logika dan bukan properti fisik, pengembang web dapat membuat tata letak yang mengakomodasi mode penulisan dokumen tetapi lebih fleksibel dan lebih mudah untuk dipelihara.

Alih-alih menggunakan properti fisik seperti padding-top dan padding-bottom untuk memposisikan elemen pada halaman, pengembang dapat menggunakan properti logis seperti padding-block-start dan padding-block-end untuk memposisikan elemen berdasarkan arah teks. Pendekatan ini meningkatkan pengalaman pengguna, terlepas dari bahasa atau arah penulisan.


Post a Comment

0 Comments